KONSEP DASAR DINAMIKA KELOMPOK
1. Definisi Dinamika
Kata
Dinamika berasal dari kata Dynamics (Yunani) yang bermakna
“Kekuatan”(force). “Dynamics is facts or concepts which refer to
conditions of change, expecially to forces”.
Menurut Slamet Santoso (2004: 5), Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik.. Dinamika
berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok
yang satu dengan anggota kelompok secara keseluruhan. Karenanya, dapat
disimpulkan bahwa Dinamika ialah kedinamisan atau keteraturan yang jelas
dalam hubungan secara psikologis..
2. Definisi Kelompok
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kelompok, diantaranya :
a. Hornby,
A.S (1973: 441) berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama atau secara
alamiah berkumpul. (A number of persons or things gathered, or naturally
associated).
b. Webster
(1989: 425) ,mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau benda
yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu
kesatuan.
c. (Sherif:
1962), berpendapat Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari
sejumlah individu yang mempunyai hubungan saling ketergantungan satu
sama lain sesuai dengan status dan perannya secara tertulis atau tidak
mereka telah mengadakan norma yang mengatur tingkah laku anggota
kelompoknya.
d. Slamet
Santosa (1992: 8), “Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya
dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
e. Menurut
Zaltman (1972: 75), bahwa Dinamika Kelompok adalah kekuatankekuatan
yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan memberikan
arah perilaku kelompok.
3. Hakikat Dinamika Kelompok
Definisi
singkat dinamika kelompok dikemukakan oleh Jacobs, Harvill dan Manson
(1994); dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi
hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara
anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada
perkembangan kelompok.
Dinamika
Kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam
kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di
dalam kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan
interpersonal dan attitude di dalam kelompok (Benyamin B. Wolman,
Dictionary of Behavioral Science).
Dinamika
Kelompok adalah suatu penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di
dalam kelompok; suatu penyelidikan tentang saling hubungan antar anggota
di dalam kelompok; bagaimana kelompok terbentuk, dan bagaimana suatu
kelompok berreaksi terhadap kelompok lain. Dinamika Kelompok juga
mencakup studi tentang Cohesiveness, Leadership, Proses pengambilan
keputusan dan pembentukkan subkelompok (J.P. Chaplin, Dictionary of
Psychology).
Slamet
Santosa (2004: 5), mengartikan Dinamika Kelompok sebagai suatu kelompok
yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan
psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain; antar
anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam
situasi yang dialami secara bersama-sama.
Dinamika
Kelompok adalah suatu Istilah yang digunakan untuk menghubungkan
kekuatan-kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Pada dasarnya, Dinamika
Kelompok mengacu pada kekuatan Interaksional dalam kelompok yang ditata
dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan para anggota (Suardi: 1998).
Pada hakikatnya, Dinamika Kelompok mencakup proses dan perasaan kelompok.
Karenanya,
lebih bersifat Deskriptif, tidak ada yang baik ataupun yang buruk.
Dalam Keorganisasian-Keorganisasian juga banyak menggunakan
pendekatan-pendekatan Dinamika Kelompok untuk proses pelaksanaan dan
pencapaian tujuan kelompoknya. Kemudian berdasarkan beberapa pendapat
para ahli diatas, maka dapat disimpulkan pengertian atau hakikat dari
Dinamika Kelompok itu sendiri adalah Studi tentang interaksi dan
Interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain
dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam
hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok
dengan memiliki tujuan tertentu.
Karakteristik atau ciri suatu Kelompok menurut Shaw (1979: 6-10) ada 6, yaitu:
a. Persepsi dan kognisi anggota kelompok
b. Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need satisfaction)
c. Tujuan kelompok (Group Goals)
d. Organisasi Kelompok
e. Ada ketergantungan antara anggota kelompok
f. Interaksi
Selain itu karakteristik kelompok adalah :
a. Adanya interaksi
b. adanya struktur,
c. Kebersamaan,
d. Adanya tujuan,
e. Ada suasana kelompok,
f. Adanya dinamika
interdependensi.
Oleh
sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok adalah unit
komunitas yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki suatu
kesatuan tujuan dan pemikiran serta integritas antar anggota yang kuat.
Dalam kajian Psikologi fokus kajian tentang dinamika kelompok ini lebih
ditekankan kepada aspek psikologis dan tingkah laku individu dalam
kelompok.
Sedangkan
dalam kajian Sosiologi, dinamika kelompok lebih ditekannkan pana kajian
mengenai kehidupan bermasyaraknya/interaksi sosialnya.
Dalam
konteks perpektif kelompok holistic berpendapat bahwa kelompok tersebut
harus sesuai dengan pandangan gestalt sebagai suatu sistem kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan serta mudah dipahami dengan dilakukannya
pengujian tersebut. Gestalt berpendapat bahwa dalam kelompok keseluruhan
itu lebih besar daripada bagian. Kelompok tidak bisa dipahami hanya
dengan melihat kualitas dan karakteristik tiap anggota saja.
Lewin
mengembangkan sebuah teori medan bahwasanya perilaku harus digunakan
dalam kedua fungsinya yaitu sebagai karakteristik pribadi individu dan
karakteristik lingkungan. Dalam konteks kelompok, hal ini memperjelas
bahwa factor yang mempengaruhi karakteristik pribadi termasuk
lingkungan, yang terdiri dari corak kelompok, anggota kelompok dan
situasi. Semua faktor tersebut merupakan totalitas yang disebut
lifespace.
4. Macam kelompok dalam kehidupan
Menurut
Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok,
dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat
macam:
a. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b. Kelompok
kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
c. Kelompok
sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan
organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
d. Kelompok
asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan
ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam
asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan
komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal.
Contoh: Negara, sekolah.
5. Proses kelompok dalam kehidupan
Proses yang berlanjut didalam
kelompok kerja:
a. Pola komunikasi yang digunakan oleh anggota untuk pertukaran informasi
b. Proses keputusan kelompok
c. Prilaku pemimpin
d. Dinamika kekuasaan
e. Interaksi konflik
6. Sebab seseorang masuk kelompok
Bergabung
dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri
atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga
tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor
utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan
kesamaan.
a. Kedekatan
Pengaruh
tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan
seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk
kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung
dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas
individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat,
berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi,
yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
b. Kesamaan
Pembentukan
kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi
juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan,
orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan
dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan,
nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.
Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk
membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
7. Hipofisis pembentukan dan pengembangan kelompok
Pembentukan kelompok ditinjau dari pandangan sebagai berikut :
a. psikoanalisis
Pandangan
Freud tentang manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic,
mekanistik, dan reduksionistik. Menururt Freud, manusia dideterminasi
oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivas-motivasi tak sadar,
kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan
oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun
pertama kehidupan.
Manusia
dipandang sebagai sistem energi yang kompleks yang memiliki energi
psikis yang diperoleh dari apa yang kita makan dan perilaku manusia
ditentukan oleh dorongan-dorongan yang irrasional dan tidak disadari.
Freud
juga menekankan pada naluri-naluri. Segenap naluri bersifat bawaan dan
biologis. Freud menekankan pada naluri-naluri seksual dan impuls-impuls
agresif. Ia melihat tingkah laku sebagai dideterminasi oleh hasrat
memperoleh kesenangan dan menghindari kesakitan. Manusia memiliki
naluri-naluri kehidupan maupun kematian. Menurut Freud, tujuan segenap
kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar
kearah kematian.
a) Menurut pandangan psikoanalisis, pribadi sehat/ normal adalah:
o Bila struktur kepribadian berfungsi seimbang pada setiap tahap perkembangan psikoseksual.
o Pribadi yang sadar karena akan memotivasi orang tersebut untuk bisa menemukan pilihan yang tepat.
b) Sedangkan pribadi sakit/ bermasalah memiliki karakteristik sebagai berikut:
o Ketidakmampuan
untuk memilih kepercayaan pada diri sendiri atau orang lain, merasa
takut untuk mencintai, dan menciptakan hubungan yang akrab dan estimasi
diri yang rendah.
o Ketidakmampuan
untuk mengenali dan melontarkan rasa permusuhan, amat berang dan benci,
pengingkaran adanya kekuatan diri sebagai pribadi dan adanya rasa
mandiri.
o Ketidakmampuan
untuk sepenuhnya menerima adanya seksualitas dan gairah yang dimiliki,
susahnya menerima dirinya sendiri sebagai laki-laki atau perempuan dan
rasa takut akan seksualitas.
o Tingkah
laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam berfungsinya individu
yang bersumber pada dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan
super ego. proses belajar yang tidak benar pada masa kanak-kanak.
Pengaturaan
kelompok, bahwa pembentukan kelompok terjadi secara heterogen, artinya
anggota tidak terbatas pada jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
etnik, sosial budaya, namun terbatas pada masalah yang sama atau hampir
sama. Anggota kelompok dipilih berdasarkan pada konseling individual,
yang di situ klien masih memiliki fleksibilitas ego secukupnya. Ini
memungkinkan mereka untuk saling berinteraksi secara aktif dan
mempermudah terjadinya tritmen kelompok.
a. Kelompok terdiri dari 5-6 orang
b. Anggota kelompok terdiri dari individu yang memiliki masalah hampir sama.
c. Merupakan terapi individu dalam kelompok yang mempunyai orientasi analitik.
d. Perwujudan
dinamika kelompok adalah keterlibatan anggota dalam diskusi kelompok,
hal ini sengaja dimanfaatkan dan diarahkan untuk tujuan konseling
kelompok agar mampu memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan
pribadi anggota yang terlibat di dalamnya.
e. Pemimpin
mencari terjadinya perubahan tingkah laku menyimpang dalam kelompok
dengan menjelaskan proses kelompok setiap kali para anggota memberi
respon.
f. Mengarahkan tranferensi dan resistensi kelompok untuk memperoleh dasar perubahan kepribadian anggota.
Psikoanalisa
dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun
mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan
aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran
ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar
psikologi, melalui pemikiran Freud.
Psikoanalisis
sampai saaat ini dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di
bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita
sakit mental, hingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang
manusia. Hipotesis pokok psikoanalisis menyatakan bahwa tingkah laku
manusia sebagian besar ditentukan oleh motif-motif tak sadar, sehingga
Freud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat peta ketidaksadaran
manusia.
Psikoanalisis
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1) Suatu metoda penelitian dari pikiran
2) Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia
3) Suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Pembentukan norma kelompok
Perilaku
kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh
norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia
sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak.
Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang
dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini
mengarahkan interaksi kelompok.
Norma
muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota
kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai
kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan
perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari
proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke
dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma
kelompok.
Tahap atau tingkatan perkembagan kelompok
Tingkatan
|
Proses mayor
|
Karateristik
|
Forming
|
Ikatan perkembangan attraksi: perubahan informasi; orientasi kedepan dan situasi
|
Interaksi sementara; wacana kesopanan; perhatian melalui ambiguitas; diam
|
Storming
|
Ketidakpuasan dengan yang lainnya; persaingan antar anggota; ketiodaksetujuan prosedur yang ada; konflik
|
Ide-ide yang dikritisi; pembiacara yang diinterupsi; kurangnya kehadiran; permusuhan
|
Norming
|
Perkembangan struktur kelompok; meningkatnya kohesiv and harmoni; pembnagunan peranan dan hubungan
|
Persetujuan dalam peranan; pencarian mufakat; peningkatan suportivitas; yang kami rasakan
|
Performing
|
Focus terhadap hasil; orientasi tugas yang tinngi; menekankan pada penampilan dan produktivitas
|
Pembuat keputusan, pemecahan masalah; peningkatan kerjasama; pengurangan emosional
|
AJourning
|
Penghentian tugas; pengurangan ketergantungan, penyelesaian tugas
|
Penolakan, peningkatan emosionla, penghancuran
|
Sumber; Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977
8. Sifat kelompok didalam organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar