Kamis, 11 Juli 2013

SAP DIABETES MELLITUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik               :  DIABETES MELLITUS
Sasaran            : 
Hari/ tgl           :
Waktu             : 30 menit
Tempat            : 

A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
   Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami tentang diabetes mellitus
B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta mampu:
    1. Menjelaskan tentang pengertian diabetes mellitus
    2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Diabetes mellitus
    3. Menjelaskan Klasifikasi Diabetes mellitus
    4. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
    5. Menjelaskan tentang Komplikasi Diabetes mellitus  
    6. Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes mellitus
C.    MATERI
Materi terlampir
D.    METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
-          Ceramah
-          Tanya jawab dan
E.     MEDIA
Adapun media yang digunakan adalah
-          Leaflet
-          Flip chart



F.     SASARAN
Semua keluarga yang mendrita dm diwiayah terseb
G.    MANFAAT
1.      Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk periintraksi keluarga penderita diabetes mellitus
2.      Bagi keluarga penderita
Menambah wawasan keluarga pasien yang dirawat diruang 14 khususnya keluarga penderita penyakit diabetes mellitus dan cara penglolaan diabetes mellitus.  
H.    MATERI
1.      Pengertian Diabetes mellitus
2.      Penyebab Diabetes Mellitus
3.      Klasifikasi Diabetes Mellitus
4.      Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
5.      Komplikasi Diabetes Mellitus
6.      Pengelolaan Diabetes mellitus
I.       EVALUASI
Tanya jawab langsung saat proses dan setelah proses penyuluhan selesai














J.      KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP/ WAKTU
KEGIATAN
PENGAJAR
PESERTA
Pembukaan
5 menit
-          Mengucapkan salam
-          Memperkenalkan diri
-          Menjelaskan judul materi dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta.


-          Menjawab salam
-          Memperhatikan
-          Memperhatikan




Isi (Penyampaian materi)
10 menit
o   Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus
o    Menjelaskan penyebab penyakit Diabetes Mellitus
o    Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus

o    Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes mellitus
o    Menjelaskan komplikasi diabetes Mellitus
o    Cara pengelolaan Diabetes Mellitus


-          Mendengarkan dan memperhatikan

-          Mendengarkan  penjelasan

-          Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan.
-          Mendengarkan penjelasan

-          Mendengarkan penjelasan

-          Mendengarkan penjelasan



Penutup 5 menit
-          Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.
-          Memberikan kesimpulan materi yang sudah diberikan
-          Evaluasi


-          Penutup dengan mengucapkan salam
-          Bertanya


-          Mendengarkan


-          Menjawab pertanyaan yang diberikan

-          Menjawab salam.



K.    EVALUASI
Ø  Evaluasi Struktur
-          Semua keluarga pasien hadir atau ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
-          Penyelenggaraan pnyuluhan dilakukan
-          Pengorganisasian dilakukan di ruang

Ø  Evaluasi Proses
-          Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
-          Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
-          Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
Ø  Evaluasi Hasil
o   Menjelaskan pengertian Diabetes mellitus
o   Menjelaskan tentang pnyebab Diabetes mellitus
o   Menjelaskan Klasifikasi Diabetes Mellitus
o   Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
o   Menjelaskan tentang Komlikasi Diabetes Mellitus
o   Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes Mellitus














Materi Penyuluhan

DIABETES MELLITUS
(DM)
A.    Definisi
    Diabetes Melitus adalah  suatu penyakit kronik metabolik yang komplek melibatkan gangguan metabolik  karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati . Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen , ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino berkadar tinggi, karena tidak memadainya  insulin dalam memenuhi tuntutan metabolisme tubuh(Keith, 1996).

B.     Penyebab
1.    Tidak diketahui
2.     Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh pankreas.
3.    Pada  NIDDM  karena terjadi  peningkatan kebutuhan insulin
4.    Etiologi lain : panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid, akromegali, kehamilan, infeksi.
5.    Gangguan sistem imun. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel pnyekresi insulin, kemudian pningkatan kepekaan sel beta olh virus.
C.     Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai  dengan anjuran lklasifikasi DM American  Diabetes Association  ( ADA ) 1997.
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus (ADA 1997 ) :
1.      Diabetes Tipe 1 ( destruksi sel beta , umumnya menjurus ke defisiensi  insulin absolut)
2.      Diabetes Tipe 2 ( berpariasi mulai yang terutama dominant resistensi insulin  disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai  resistensi insulin).
3.      Diabets Tipe Lain
a.       Karena obat dan zat kimia
b.      Infeksi
c.       Sebab imunologi yang jarang
d.      Sindrom Generik lain yang berkaitan dengan DM
e.       Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) yaitu penyakit diabetes yang dialami saat hamil
D.    Tanda dan gejala Diabetes mellitus
Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
1.      Poliuri (Banyak buang air besar)
2.      Polipagia ( banyak makan)
3.      polidipsi (banyak minum)
4.      Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
5.      mudah timbul abses yang sembuhnya lama
6.      kesemutan
7.      penglihatan kabur
8.      lemas
9.      impotensi pada pria
10.  pruritus vulva pada wanita
11.  gairah seks menurun 
E.     Komplikasi Diabetes mellitus
Adapun komplikasi pada diabetes mellitus sebagai berikut :
1.      Akut
·         Hiperglikmia ( kadar gula darah yang mningkat )
·         Penurunan kesadaran
2.      Kronis
·         Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada mata, jantung dll.
·         Rentan infeksi TBC
·         Kebutaan

F.      Pengelolaan Diabetes mellitus
1.      Penyuluhan ( edukasi DM)
2.      Perencanaan makan
3.      Latihan Jasmani
4.      Obat berhasiat Hipoglikemi
DM tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan makan  disertai  dengan kegiatan jasmani yang cukup selama beberapa waktu ( 4-8 minggu ). Bila kadar glukosa darah masih belum memenuhi kadar sasaran metabolik  yang diinginkan baru diberikan obat hipoglikemi oral ( OHO ) atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik, misalnya Ketoacidosis, DM dengan stress berat. Berat badan yang menurun dengan cepat, insulin atau obat berhasiat hipoglikemi dapat segera diberikan.
1.      Penyuluhan ( Edukasi Diabetes )
         Edukasi Diabetes merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang pengetahuan Diabetes dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian psikologis dan kualitas hidup yang lebih baik secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya perlu dilakukakan beberapa kali pertemuan untuk menyegarkan, mengingatkan kembali prinsip penatalaksanaaan Diabetes sehingga dapat merawat dirinya secara mandiri. Hidup sehat dengan diabetes memerlukan adaptasi Psikososial yang positif, dan penatalaksanaan mandiri yang afektif terhadap penyakit ini. Untuk mencapai penatalaksanaan mandiri yang efektif penderita  dengan diabetes harus mengetahui, memepunyai sikap, dan terampil melakukan perawatan mandiri yang berhubungan dengan pengendalian penyakit kronis ini. Pengalamam mengatakan bahawa edukasi terncana seperti akan lebih efektif bila diberikan oleh edukator diabetes yang berkualitas . Edukasi diabetes dianggap sebagai salah satu cara terapi dan merupakan bagian integral keperawatan orang dengan diabetes.
Beberapa prinsip[ yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes :
1.      Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
2.      Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
3.      Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih komplek.
4.      Gunakan alat bantu dengan dengar-pandang ( Audio-visual AID).
5.      Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
6.      Berikan pengobatan  yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai.
7.      Usahakanlah kompromi  dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
8.      Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Edukator diabetes didefinisikan sebagai tenaga kesehatan profesional yang menguasai inti pengetahuan  dan mempunyai pengetahuan dalam ilmu biologi, sosial,komunikasi, konseling, dan telah berpengalaman dalam merawat orang dengan diabetes.
Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidkan orang dengan DM , keluarganya dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandirri dan masal;ah-masalah yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini sebaiknya terdiri dari topik – topik berikut ini .
1. Patofisiologi DM
2. Pengelolaan Nutrisi dan diet.
3. Intervensi Farmakologik
4. Aktifitas dan olah raga
5. Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
6. Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik.
7. Penyesuaian Psikososial
8. Ketrampilan mengatasi masalah
9. Pengelolaan stress
10.  Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
         Masing-masing profesi kesehatan melaksanakan pendidikan diabetes menurut  bidang profesinya sendiri sehingga mempunyai pusat perhatian yang mungkin  berbeda  dan dapat berpengaruh pada proses pendidikan.
Edukasi diabetes berlangsung dalam berbagai keadaan tergantung pada kebutuhan pasien,lingkungan kerja edukator dan lingkungan. Edukasi diabetes sebaiknya merupakan suatu kegiatan yang direncanakan, disesuaikan keadaan individu dan dievaluasi dimanapun  diadakan.
2.      Perencanaan Makan
Standar yang digunakan  adalah makanan dengan komposisi seimbang :
a.       Karbohidrat  60 %
b.      Protein         10 – 15 %
c.       Lemak           20 – 25 %
Jumlah kalori disesuaikan  dengan  :
1.      Petumbuhan
2.      Status gizi
3.      Umur
4.      Stress akut
5.      Kegiatan jasmani untuk mencapai  dan mempertahankan berat badab idaman.
Untuk kepentingan klinik praktis  dan menghitung jumlah kalori . Penentuan status gizi memanfaatkan Rumus Broca, yaitu  BB idaman = ( TB – 100 ) – 10 %
Status gizi :
- Berat badan kurang   < 90 % BB idaman
- Berat badan normal   = 90 – 110 % BB idaman
-  Berat badan lebih     = 110 –120 %BB idaman
-    Gemuk  >120 BB idaman.
               Jumlah kalori  yang dibutuhkan  berat badan idaman, dikalikan kebutuhan kalori basal ( 30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). Ditambah dengan kebutuhan kalori untuk aktivitas (10 – 30 %).
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk pagi ( 20 % ), siang ( 30 % ), dan sore ( 25 % ) serta 2-3 porsi ( makanan ringan, 10 –15 % ).
Untuk kelompok ekonomi rendah , makanan dengan komposisi karbihidrat sampai 70 – 75 % juga memberi hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol , diusahakan lemak dari sumber lemak tidak jenuh dan menghindari asam lemak jenuh.
Jumlah kandungan serat  kurang lebih 25 g/hari, diutamakan serat laut.
Untuk mendapatkan kepatuhan  terhadap pengaturan makan yang baik , adanya pengetahuan mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien.
Pada saat ini ada 11 ( sebelas ) macam diet diabetes di Surabaya ialah : Diet – B, Diet –B1, Diet – B puasa dan B1 Puasa, B2,B3,Be,, Diet-M,Diet-M Puasa, Diet-G dan Diet KV .
3.      latihan jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rhythmical, interval, progressive, ndurance)
Adapun manfaat dari latihan jasmani (olahraga) adalah :
·         Menurunkan kosentrasi gula darah, selama dan sesudah latihan
·         Menurunkan kosentrasi indulin basal dan post prandial
·         Memperbaiki sensitifitas insulin
·         Menurunkan HtA1c
·         Memperbaiki hiprtensi ringan sampai sedang
·         Memperbaiki pengeluaran tenaga
·         Memelihara kardiovaskular
·         Mningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
·         Meningkatkan sense of well-being dan kwalitas hidup
4.      Obat berhasiat hipoglikemia
Jika pasien lebih menerapkan pngaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun pngendalian kadar glukosa darahnya blum tercapai, dipertimbangkan pemakaian obat-obatan berkhasiat hipoglikemik (oral –insulin)
a.       Obat hipoglikmia oral (OHO)
·         Sulfoniurea
Golongan obat ini mempunyai efek utama :
1.      mengurangi produksi glukosa hati
2.      memperbaiki ambilan glukosa perifer
b.      Insulin
Indikasi penggunaan pada DM tip 2
c.       Koma hiperosomolar
d.      Asidosis laktat
1.      ketoasidosis
2.      stress berat (infeksi sistemik, operasi berat)
3.      Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkndali dengan prncanaan
4.      tidak berhasil dikelola dngan dosis maksimal atau ada kontraindikasi OHO.

Tidak ada komentar: