SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : KESEHATAN MENTAL PADA ANAK SEKOLAH
Sub Pokok Bahasan : MEMBENTUK KARAKTER ANAK SEJAK DINI
Hari / tgl :
Tempat :Aula STIKES MATARAM
Sasaran : Orang tua klien
Waktu : 35 menit
1. Tujuan Instruksional Umum.
Setelah
diberikan penjelasan selama 10 menit tentang bagaimana membentuk
karakter anaksejak usi dini diharapkan orang tua memiliki pengetahuan
tentang pentingnya kesehatan mental
2. Tujuan Instruksional Khusus.
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit, orang tua diharapkan mampu :
- Mengetahui pentingnya karakter yang kuat demi masa depan anak.
- Menjelaskan apa itu karakter.
- Menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa diajarkan kepada anak untuk membentuk karakter yang kuat pada anak.dan bagaimana orang tua seharusnya berperan.
3. Materi.
- Pentingnya karakter demi masa depan
- Hal-hal apa saja yang bisa diajarkan kepada anak untuk membentuk karakter yang kuat pada anak.dan bagaimana orang tua seharusnya berperan.
4. Metode : Ceramah, Tanya jawab
5. Media :
- Leaflet
6. Proses Penyuluhan
No
|
Fase
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
Waktu
|
1
|
Pre interaksi
|
1. Menyiapkan materi, satuan acara penyuluhan dan pembagian leaflet
| |
5 menit
|
2
|
Interaksi
|
2. Mengucapkan salam pem-buka, memperkenalkan diri
3. Menentukan kontrak waktu dan materi dengan peserta penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan dilakukannya penyuluhan
|
Memperhatikan
|
5 menit
|
3
|
Kerja
|
5. Menjelaskan materi tentang :
Pentingnya karakter demi masa depan
Hal-hal
apa saja yang bisa diajarkan kepada anak untuk membentuk karakter
yang kuat pada anak.dan bagaimana orang tua seharusnya berperan
4. Memberi kesempatan audiens untuk mengajukan pertanyaan
5. Menjawab pertanyaan
6. Melemparkan pertanyaan (Evaluasi)
|
Memperhatikan
Bertanya
Memperhatikan
Menjawab
|
5 menit
5 menit
5 menit
5 menit
|
4
|
Terminasi
|
7. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi audiens
8. Memberikan salam
|
Mendengarkan
Menjawab salam
|
5 menit
|
7. Evaluasi
Evaluasi Struktur :
1. Kesiapan Materi
2. Kesiapan SAP.
Evaluasi Proses
1. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
2. Mendapat respon dari audiens berupa :
i. Bertanya hal yang belum diketahui.
ii. Menjawab pertanyaan penyuluh dengan kriteria 75 % jawaban yang disebutkan benar.
3. Suasana penyuluhan tertib.
Evaluasi Hasil
Orangtua (audiens) dapat :
1. Pentingnya karakter demi masa depan
2. Hal-hal
apa saja yang bisa diajarkan kepada anak untuk membentuk karakter yang
kuat pada anak.dan bagaimana orang tua seharusnya berperan.
LAMPIRAN
BAGAIMANA MEMBENTUK KARAKTER ANAK SEJAK DINI
Karakter (personality)merupakan
suatu ciri khas dari masing-masing individu, karakter sangat
berpengaruh dalam pola pikir, pengambilan keputusan, sikap dan tanggung
jawab.
Karakter
tak seutuhnya merupakan bawaan dari seseorang sejak lahir, karakter
seseorang bisa dibentuk apabila kita, khususnya orang tua bisa berperan
aktif dalam memberikan pendidikan, asuhan, rasa kasih sayang yang dapat
merespon atau membangun karakter anak. Tentunya kita sebagai orang tua
menginginkan kelak anak kita menjadi seorang yang sukses, karakter
berperan penting dalam hal pencapaian sebuah cita-cita dari seorang anak
dimasa depan. Tidak hanya bermodal intelektual, tapi secara mental dan
secara sosial juga memiliki peranan yang sangat penting.
Berikut beberapa hal/cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun sebuah karakter yang kuat pada anak.
1. Ajarkan anak untuk mengenal tuhanya
Merupakan
hal yang paling mendasar, ajarkan anak untuk mengenal siapa tuhanya,
bagaimana cara berdoa,bagaimana cara beribadah kepada tuhanya. Semakin
dini anda menanamkan pendidikan agama pada anak, maka semakin kuat
tertanam pada dirinya tentang sebuah keyakinan kepada kepercayaanya.
Anda bisa menstimulusnya dengan buku cerita atau mengajaknya ke tempat ibadah, atau dengan pendidikan agama.
2. Input yang baik bagi anak
Dalam
masa perkembanganya anak belum memiliki dasar atau pola dalam berbuat,
befikir dan bertingkah laku,sehingga informasi apapun yang diperoleh
akan diserap tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu, baik informasi
dari media maupun lingkunganya, yang lebih-lebih sekarang memberikan
informasi-informasi yang kurang baik untuk perkembangan mental anak,
seperti aksi-aksi kekerasan, pornoaksi, pornografi dsb.sebagai orang tua
merupakan tugas kita mengawasi input tersebut.
3. Berikan contoh dengan perbuatan
Terdapat istilah ”mongkey see monkey do” untuk menggambarkan pola prilaku
anak, anak akan lebih percaya pada apa yang dilihatnya daripada apa
yang dikatakan orang lain/orang tua. Oleh karena itu di sini pentingnya
peran orang tua sebagai pemberi contoh yang baik, memberikan contoh
dengan perbuatan.
4. Ajarkan 3 (tiga) pengetahuan dasar dalam berkomunikasi.
3 ( tiga )prilaku dasar dalam berkomunikasi yakni, ajarkan dia berkata ”tolong” ketika memninta bantuan, yang kedua ajarkan kata ”terima kasih” setelah menerima bantuan dari orang lain dan yang ketiga ajarkan kata ”maaf”
ketika ia berbuat salah pada orang lain. Apabila anak anda telah
terbiasa dengan ketiga kata tersebut, dia akan memiliki rasa lebih
menghargai orang lain.
5. No pain no gain
Meberikan
sesuatu dengan ”syarat”, bukan berarti kita menolak permintaan anak,
melainkan mengajarkan anak untuk berusaha terlebih dahulu untuk
mendapatkan sesuatu. Contohnya, ketika ia ingin mendapatkan hadiah pada
saat ulang tahunya terlebih dahulu ia harus memiliki nilai yang bagus
pada raport nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar