Kamis, 11 Juli 2013

SAP Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja


SATUAN ACARA PENYULUHAN
JUDUL PENYULUHAN              : Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja
Penyuluh                                 :
TEMPAT PELAKSANAAN          :
Hari/tnggl                               :           ,    Agustus 2011
Pukul                                       : 09:00 – 09:30 wita
Waktu                                      : 30 menit
Sasaran                                   :
A.      Tujuan :
1.      Tujuan intruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan,Remaja dapat memahami tentang pertumbuhan fisik dan kesehatan remaja
2.      Tujuan intruksional khusus
a.       Remaja mengerti tentang Definisi Remaja
b.      Remaja mengetahui Pandangan Teoritis tentang Remaja
c.       Remaja mengetahui tentang Pertumbuhan Fisik Remaja
d.      Remaja mengerti tentang Pubertas
e.       Remaja mengetahui Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
f.       Remaja mengetahui Masalah Kesehatan pada Remaja
B.      Pokok bahasan : Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja
C.      Sub pokok bahasan
1.      Definisi Remaja
2.      Pandangan Teoritis tentang Remaja
3.      Pertumbuhan Fisik Remaja
4.      Pubertas
5.      Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
6.      Masalah Kesehatan pada Remaja
D.     Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
E.      Media dan alat bantu
1.      LCD
2.      Leflet
F.       Materi
Terlampir


G.     Kegiatan belajar mengajar

No
Tahap
waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
ket

Pendahuluan
5 menit
1.      Membuka peretemuan
a.      Member salam
b.      Memperkenalkan diri
2.      Menjelaskan cakupan materi
3.      Menjelaskan manfaat mempelajari Rheumatoid Artritis
4.      Melakukan kontrak waktu
Membalas salam

Memperhatikan memperhatikan
Memperhatikan


Memperhatikan

2
Penyajian
20 menit
1.      Definisi Remaja
2.      Pandangan Teoritis tentang Remaja
3.      Pertumbuhan Fisik Remaja
4.      Pubertas
5.      Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
6.      Masalah Kesehatan pada Remaja
1.       
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan


Memperhatikan

3
Penutup
5 menit
1.      Melakukan evaluasi dan menutup pertemuan
a.      Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Remaja
b.      Memberikan penilaian terhadap komentar dan atau jawaban terhadap pertanyaan
c.       Memberikan kesimpulan umum tentang materi
d.      Member salam penutup


Menjawab pertanyaan

Memberikan komentar atau pertanyaan
Memperhatikan

Membalas salam


Labuapi,   Agustus  2011
Mahasiswa


A.    Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
B.     Pandangan Teoritis tentang Remaja
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja.
1.      Menurut pandangan teoritis pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall – : adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik. Keyakinan ini tercermin dari teori mereka tentang perkembangan manusia.
2.      Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
C.     Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Growth spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.
Pada usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan pola hidup.
Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
D.    Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.
E.     Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani yaitu :
1.      Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
2.      Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
3.      Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
F.      Masalah Kesehatan pada Remaja
Remaja merupakan usia paling sehat dibanding kanak-kanak dan dewasa karena sedikitnya penyakit yang dialami kelompok usia ini. Akan tetapi, remaja memiliki resiko kesehatan paling tinggi karena faktor kecelakaan, alkohol, narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan makan (diet) dan perilaku hidup sehat yang buruk


Referensi

Seifert, K.L. & Hoffnung, R.J. (1987). Child and Adolescent Development. Boston : Houghton Mifflin Co.

Tidak ada komentar: