SATUAN ACARA PENYULUHAN Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja
SATUAN ACARA PENYULUHAN
JUDUL PENYULUHAN : Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja
Penyuluh :
TEMPAT PELAKSANAAN :
Hari/tnggl : , Agustus 2011
Pukul : 09:00 – 09:30 wita
Waktu : 30 menit
Sasaran :
A. Tujuan :
1. Tujuan intruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan,Remaja dapat memahami tentang pertumbuhan fisik dan kesehatan remaja
2. Tujuan intruksional khusus
a. Remaja mengerti tentang Definisi Remaja
b. Remaja mengetahui Pandangan Teoritis tentang Remaja
c. Remaja mengetahui tentang Pertumbuhan Fisik Remaja
d. Remaja mengerti tentang Pubertas
e. Remaja mengetahui Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
f. Remaja mengetahui Masalah Kesehatan pada Remaja
B. Pokok bahasan : Pertumbuhan Fisik & Kesehatan Remaja
C. Sub pokok bahasan
1. Definisi Remaja
2. Pandangan Teoritis tentang Remaja
3. Pertumbuhan Fisik Remaja
4. Pubertas
5. Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
6. Masalah Kesehatan pada Remaja
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan alat bantu
1. LCD
2. Leflet
F. Materi
Terlampir
G. Kegiatan belajar mengajar
No
|
Tahap
|
waktu
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
ket
|
|
Pendahuluan
|
5 menit
|
1. Membuka peretemuan
a. Member salam
b. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan cakupan materi
3. Menjelaskan manfaat mempelajari Rheumatoid Artritis
4. Melakukan kontrak waktu
|
Membalas salam
Memperhatikan memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
| |
2
|
Penyajian
|
20 menit
|
1. Definisi Remaja
2. Pandangan Teoritis tentang Remaja
3. Pertumbuhan Fisik Remaja
4. Pubertas
5. Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
6. Masalah Kesehatan pada Remaja
1.
|
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
| |
3
|
Penutup
|
5 menit
|
1. Melakukan evaluasi dan menutup pertemuan
a. Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Remaja
b. Memberikan penilaian terhadap komentar dan atau jawaban terhadap pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan umum tentang materi
d. Member salam penutup
|
Menjawab pertanyaan
Memberikan komentar atau pertanyaan
Memperhatikan
Membalas salam
| |
Labuapi, Agustus 2011
Mahasiswa
A. Definisi Remaja
Remaja
didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan
fisik karena pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut
Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12
tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun.
B. Pandangan Teoritis tentang Remaja
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja.
1. Menurut
pandangan teoritis pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley
Hall – : adolescence is a time of “storm and stress “. Artinya, remaja
adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di
mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional
pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada
yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya
(Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik
Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik.
Keyakinan ini tercermin dari teori mereka tentang perkembangan manusia.
2. Menurut
pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan
konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak
remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang
terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya.
Bila
dikaji, kedua pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit
remaja yang mengalami kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua
pandangan tersebut (selalu penuh konflik atau selalu dapat beradaptasi
dengan baik). Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi tersebut (penuh
konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian
(fluktuatif).
C. Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang
akan mengalami pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat
pesat pada usia remaja yang dikenal dengan istilah growth spurt. Growth
spurt merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa
seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.
Pada
usia 12 tahun, tinggi badan rata-rata remaja putra USA sekitar 150,
sementara remaja putri sekitar 154 cm. Pada usia 18 tahun, tinggi
rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan remaja putri hanya
163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri terjadi
sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun lebih
lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah
tinggi badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih
dari 4 inci per tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Seperti
halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga meningkat pada usia
remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit diprediksi daripada
tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet, latihan fisik, dan
pola hidup.
Pada
usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada remaja putra.
Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 –
19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada remaja putri, justru
meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 % (Sinclair, dalam
Seifert & Hoffnung, 1987).
Saat
ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan)
lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini
disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja
USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun,
sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi
badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 –
20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20
dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend
secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan
gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya
tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka
kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
D. Pubertas
Pubertas
adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan
kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987).
Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks
primer dan sekunder.
Ciri-ciri
seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita,
ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan
ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada
pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes,
prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi
sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini
ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui
wet dream).
Ciri-ciri
seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu
pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini
erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran
darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar
seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon.
Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary
(yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk
memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus
yang berada di atas batang otak.
E. Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan
fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada
kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu,
kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir
semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya.
Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani
(body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani yaitu :
1. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
2. Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
3. Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
F. Masalah Kesehatan pada Remaja
Remaja
merupakan usia paling sehat dibanding kanak-kanak dan dewasa karena
sedikitnya penyakit yang dialami kelompok usia ini. Akan tetapi, remaja
memiliki resiko kesehatan paling tinggi karena faktor kecelakaan,
alkohol, narkoba, hamil diluar nikah, kebiasaan makan (diet) dan
perilaku hidup sehat yang buruk
Referensi
Seifert, K.L. & Hoffnung, R.J. (1987). Child and Adolescent Development. Boston : Houghton Mifflin Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar